KISAH Kakak Beradik Jadi Tatung Cap Go Meh Singkawang, Sempat Ingin Bunuh Diri dan Stres!


SINGKAWANG Tidak semua orang dapat menjadi Tatung, ungkap kedua kakak beradik yang sudah tiga tahun belakangan ini menjadi Tatung, yakni Susan dan Su Sian.
Sebelum menjadi Tatung, ada serangkaian kisah sulit yang harus dilaluinya.

Seperti Su Sian, ia menceritakan jika dulu ia sempat ingin bunuh diri ketika mengetahui bahwa ia adalah seorang Tatung.

Mulanya ia tidak ingin menjadi Tatung, karena menurutnya menjadi seorang Tatung itu bukanlah perkara mudah.

Kisah Tiga Tatung Cantik di Singkawang - YouTube

Wanita yang mengenakan kaos hitam bermotif naga emas ini mengutarakan, jika ia malu ketika diarak keliling kota dan disaksikan oleh banyak orang.
"Dulu kan Tatung itu laki-laki, jarang ada perempuan," ungkapnya.

Perempuan yang dirasuki oleh Dewi Naga Emas atau Kim Liung Nyiong Nyiong ini menceritakan, sebelum menjadi Tatung awalnya merasa ada yang mengikuti dan seperti mau dirasuki.

Ia menolak, hingga akhirnya sang ayah yang telah mengetahui anak perempuannya bisa menjadi Tatung, memberitahunya.

Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung.

Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

"Kamu sudah bisa," ungkap Su Sian memeragakan ucapan ayahnya.

Mendengar hal itu sontak ia pun menangis, menangis setiap hari bahkan ingin bunuh diri.

Hingga akhirnya sang ayah menjelaskan jika menjadi Tatung adalah keturunan dan tidak bisa dihindari.

Jadi mau tidak mau ia pun harus menerimanya dan menurutnya mungkin ini sudah menjadi takdir.

"Ini pintu sudah dibuka tapi tidak bisa ditutup lagi. Kalau kamu nolak mungkin ini yang baik akan pergi," ungkapnya mengingat ucapan sang ayah kepadanya.

Sama halnya dengan Susan, kakak dari Su Sian ini juga awalnya menolak menjadi Tatung karena malu.

Saat ini ia menetap di Singapura karena bekerja, namun harus pulang setiap tahunnya untuk Cap Go Meh di Singkawang.
"Jika tidak pulang, saya sakit kayak orang linglung gitu," sebut Susan.

Wanita yang kompak menggunakan kaos hitam dengan motif naga emas ini juga menceritakan jika sebelum menjadi Tatung, ia sempat dikira stres.

Karena berada jauh dari rumah, ia pun diminta untuk pulang oleh sang ayah.

Dan ketika pulang ke Singkawang, seketika bisa Tatung.
"Saya kan sampai malamnya, lalu langsung kepengen ke Pekong ini dan langsung Tatung. Terus besoknya gawat, paginya langsung Tatung," sebut Susan

Sebelum menjadi Tatung, ia kerap bermimpi yang dikira mimpi biasa.

Seperti mimpi dibawa ke sebuah pekong, dan ditunjukan gaunnya.

Ia tak menceritakan mimpi-mimpinya itu kepada sang ayah, karena mengira ia stres.
Hingga akhirnya sang ayah pun mengetahui dan memintanya jangan takut.

"Kalau ini yang baik dan mungkin sudah saatnya. Yang penting niatnya baik, dan buat kamu juga baik," ungkapnya mengulang perkataan sang ayah.

Mendengar hal itu ia pun akhirnya mencoba menjalani takdirnya menjadi Tatung.





Posting Komentar

0 Komentar