Maraknya Pemecatan Pelatih di Liga 1 2019



Bonsai4D - Kompetisi Liga 1 2019 baru memasuki pekan ke-15. Namun, sudah delapan pelatih yang harus menanggalkan jabatannya.

Pelatih pertama yang diberhentikan dari tugasnya adalah Ivan Kolev. Pelatih asal Bulgaria tersebut dinilai gagal mengangkat prestasi Persija Jakarta yang berstatus sebagai juara bertahan.

Posisi Kolev kemudian diambil alih oleh mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia, Julio Banuelos. Selain Kolev, sederet pelatih dengan nama besar pun harus merasakan pahitnya pemecatan. Di antaranya Jacksen Tiago (Barito Putera), Aji Santoso (Persela), Luciano Leandro (Persipura), Syafrianto Rusli (Semen Padang), Jan Saragih (Perseru Badak Lampung), Jafri Sastra (PSISI), dan yang teranyar adalah Djajang Nurdjaman (Persebaya).

Dari deretan nama di atas, hanya Jacksen yang sudah tidak lagi menganggur. Pelatih asal Brasil tersebut kini menangani Persipura. Bahkan, di bawah asuhan Jacksen, Persipura kembali menemukan performa terbaiknya. Tim berjulukan Mutiara Hitam tersebut mampu menang empat kali dari lima laga terakhir.

Banyaknya pelatih yang dipecat sebelum paro musim kompetisi dipandang negatif oleh Stefano Cugurra Teco. Juru taktik asal Brasil tersebut mengkritisi keputusan manajemen klub yang memecat pelatih hanya karena tekanan suporter.

Teco sendiri pernah merasakan hal tersebut saat menukangi Persija di musim 2017. Saat itu, Teco hampir dipecat Persija di awal musim Liga 1 2017 karena hasil buruk yang diraih Persija.

Beruntung, Teco mampu membuktikan kapasitasnya. Kemenangan atas Arema FC di Stadion Patriot, Bekasi, 2 Juni 2017. Kemenangan itu menjadi momen kebangkitan Persija. Di akhir musim, Persija pun bertengger di peringkat 4 dengan 61 poin.

"Kadang-kadang, (keputusan memecat pelatih,Red) itu karena tekanan dari suporter tim. Lalu, orang yang pertama kena adalah pelatih kepala. Saya pikir ini tidak bagus untuk sepak bola," kata Teco.

Menurut Teco, saat ada tim yang performanya tidak bagus, belum tentu hal tersebut karena faktor pelatih kepala. Menurutnya, klub harus lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan.

"Kadang-kadang, bukan pelatih kepala yang kurang dalam tim. Kadang-kadang mereka ganti buat ganti saja. Cuma untuk ganti, tim tidak diperbaiki. Tim tidak lebih bagus. Tapi saya pikir, mungkin dari tekanan suporter baru manajemen terjadi ganti pelatih di Liga 1 saat ini," ujar Teco.

Posting Komentar

0 Komentar