Bonsai4D - Fans Juventus alias Juventini geram mendengar Antonio Conte resmi ditunjuk Inter Milan sebagai pelatih baru. Mereka memutuskan untuk mencopot bintang Conte yang mejeng di Allianz Stadium.
Pengumuman dirinya menjadi nakhoda anyar Mauro Icardi dkk diwartakan dalam resmi Inter, Jumat (31/5/2019). Di Giuseppe Meazza, juru taktik 46 tahun itu akan menggantikan peran Luciano Spalletti yang dipecat sehari sebelumnya.
Para pendukung Si Nyonya Tua tak terima dengan keputusan Conte yang dianggap berkhianat. Bagaimana tidak, dia merupakan salah satu legendaris Juve yang justru malah melabuhkan karier bersama klub rival yakni Inter.
Perselisihan kedua tim tersebut memuncak ketika kasus calciopoli merebak pada 2006. Kala itu, Si Nyonya Tua tersandung kasus pengaturan skor dan harus terdegradasi ke Serie B. Scudetto yang berhasil mereka raih musim itu terpaksa diberikan ke Inter selaku runner-up.
Nama Conte terukir dalam 50 pemain bintang Si Nyonya Tua dalam bentuk walk of fame, yang dipasang di sekeliling Allianz Stadium. Tapi kini, Juventini melalui petisi di Change.org yang dinisiasi Buddy Guy Black & White, ingin bintang Conte dihapus setelah menjadi pelatih Inter. Hingga kini, petisi itu sudah ditandatangani lebih dari 3.000 fans Juve.
“Conte merupakan kapten tercinta, yang juga bermain dengan sepenuh hati. Kemudian dia menjadi pelatih kami dan memenangi scudetto. Kami tahu pelatih, pemain dan direktur selalui bersikap profesional,” tulis petisi tersebut.
“Tapi pergi ke Inter bukan pilihan profesional untuk Conte. Pilihan profesional yaitu pergi ke Napoli, Roma, atau AC Milan. Pergi ke Inter berarti bergabung dengan klub yang telah mencoba keuntungan (scudetto) tanpa usaha. Pergi ke Inter berarti menginjak-injak martabat Juve,” lanjut pernyataan itu.
Dilansir Football Italia, Conte berseragam putih hitam sebagai pemain pada periode 1991 hingga 2004 dan melakoni 400 pertandingan di semua kompetisi. Die berjasa mempersembahkan 13 trofi, satu di antaranya titel Liga Champions 1996.
Conte juga pernah berkiprah sebagai pelatih Si Nyonya Tua pada edisi 2011 hingga 2014. Berkat racikannya, Klub Turin itu berhasil meraih tiga scudetto secara beruntun dan dua Piala Super Italia.
0 Komentar